pantai losari memikat hati

Rabu, 01 Desember 2010

Pesona alam setiap daerah tentu saja berbeda. Karena di sinilah salah satu daya tarik dan daya pikat suatu tempat itu muncul. Pantai Losari dan lokasi wisata alam lain di Makassar adalah salah satu bukti daya pikat pesona alam itu begitu berkesan di hati siapa saja yang pernah mengunjunginya. Percaya atau tidak, silahkan saja buktikan sendiri.

MAKASSAR atau sering juga disebut Ujung Pandang, adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kota yang dikenal dengan “anging mamiri” dan coto-nya (makanan khas Makassar) ini memiliki pesona alam yang luar biasa. Sampai-sampai ada pameo, “anging mamiri” punya daya magnet luar biasa bagi siapa saja yang sudah merasakannya. Sekali datang ke sini sudah barang tentu ingin datang lagi.

Pantai Losari, adalah salah satu daya tarik kota yang jauh dari macet dan sudah punya tol ini. Pantai yang terletak di bagian utara Kota Makassar ini memiliki panjang garis pantai lebih dari satu kilometer. Meski hamparan pasir putihnya tidak seperti pantai-pantai umumnya, tapi Losari punya daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjungnya.

Riau Pos yang berada di sini, Jumat-Ahad (26-28/3) bulan lalu merasakan langsung betapa hebatnya daya tarik pantai tersebut. Menginap di Losari Beach Inn Hotel, salah satu hotel yang terletak Jalan Penghibur, jalan di sepanjang pantai, melihat langsung indahnya pesona alam pantai ini.

Pandangan yang lepas ke arah pantai menghilangkan rasa letih setelah tiga jam lebih di perjalan dengan pesawat dari Pekanbaru. Sejuknya hembusan angin pantai, air laut yang biru dan lalu-lalang pengunjung, membuat hati semakin senang dan tubuh kembali fresh.

Tak sekadar jalan-jalan dan cuci mata. Di sini Anda juga bisa menikmati lezatnya makanan khas Makassar, karena di sepanjang pantai banyak tempat-tempat yang menyajikannya. Kalau dulu, gerobak-gerobak makanan ini bisa ditemukan di sepanjang pantai, sekarang sudah ditata dengan teratur di suatu tempat yang tidak jauh dari bibir pantai. Ada pisang epe (pisang bakar dengan kuah khas berbagai rasa), coto makassar, sampai ikan bakar laut yang masih segar-segar. Ikannya bisa dipilih sendiri, lalu dipanggang dan disajikan ala khas Makassar.

Kalau sudah sampai di Losari, jangan bingung mau menginap di mana. Di sepanjang pantai, banyak hotel bahkan cottage yang bisa dijadikan tempat menginap. Harganya pun bervariasi, dan terjangkau untuk ukuran saku turis lokal. Losari Beach Inn misalnya, room rate-nya mulai dari Rp250-450 ribu per malamnya. Ada pula Hotel Golden Makassar. Hotel yang berada persis di bibir pantai ini juga punya fasilitas cottage. Di sini room rate-nya memang agak mahal, sampai Rp850 ribu per malam, tapi fasilitas, suasana dan pemandangan alam yang bisa dinikmati juga sangat luar biasa.

Tak hanya itu, di Sombaopu, kawasan di sekitar Pantai Losari juga bisa ditemukan banyak pernak-pernik dan oleh-oleh khas Makassar. Jus Markisa, miniatur-miniatur Kapal Pinisi dan rumah adat Toraja yang terbuat dari kayu, minyak kayu putih yang konon punya khasiat yang tidak dimiliki minyak gosok lain, baju-baju khas Makassar dan banyak lagi pernak-pernik lain ada di tempat ini. Harganya pun sangat-sangat terjangkau. Jadi, setelah menikmati indahnya pesona alam Pantai Losari, menginap di hotel dengan pemandangan alam yang indah, Anda bisa langsung berbelanja oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Karim, salah seorang penarik beca asli Makassar, mengaku biasa mangkal di sekitar pantai Losari. “Pantai ini ramainya kalau malam Minggu dan hari Ahad, Mas. Termasuk hari-hari libur. Ada banyak hiburan untuk pengunjung di sini,” kata pria paruh baya, yang mengaku sudah menarik beca selama tiga tahun ini. Selain menarik beca, pria yang mengaku punya 12 orang anak ini juga punya kerja sampingan sebagai buruh bangunan. “Anak saya yang paling besar sudah menikah. Saya sudah punya dua cucu,” ujarnya ramah sambil tersenyum kecil.

Ya, keramahan warga Kota Makassar tak hanya datang dari abang beca. Supir-supir taksi dan mobil sewaan di sini juga ramah-ramah. Ade, supir taksi yang membawa Riau Pos dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menuju penginapan di Pantai Losari, dan Rusman, supir mobil sewaan yang mengajak jalan-jalan keliling Kota Makassar dan sekitarnya adalah sosok pria yang ramah dan santun. Meski tubuh Ade terkesan kekar dan berotot, tapi ternyata dia orangnya ramah, santun dan punya tata krama yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme | Blogger Templates